ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BRONKOPNEUMONIA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Latar belakang, Bronkopneumonia adalah peradangan paru-paru akibat
infeksi bakteri, virus, jamur, atau benda asing. Gejalanya termasuk demam tinggi,
kegelisahan, kesulitan bernapas, napas cepat dan dangkal, muntah, diare, serta
batuk dengan dahak. Infeksi menyebabkan peradangan dan cairan protein
mengisi alveoli. Menurut informasi yang dihimpun dari Sistem Registrasi Sampel
Indonesia tahun 2016 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan, bronkopneumonia menyebabkan sekitar 10% dari total
kematian pada anak-anak balita Anak di bawah 5 tahun yang tidak bisa
membersihkan jalan napas berisiko tinggi mengalami sesak napas. Tujuan,
untuk
mendapatkan gambaran asuhan keperawatan pada pasien
bronkopneumonia dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Metode, metode
penelitian yang digunakan yaitu desain penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus, dengan menggunakan format pengkajian gawat darurat,
pemeriksaan fisik, dan lembar observasi. Hasil dan kesimpulan, saat penelitian
dilakukan ditemukan keluhan Kedua responden mengalami batuk, sesak napas,
dan demam. By.A batuk selama 3 hari dan sesak napas dengan demam naik
turun selama 2 hari, serta memiliki frekuensi napas 58x/menit, SpO2 88%, nadi
100x/menit, suhu 39.0°C, dan GCS composmentis. By.S batuk selama 2 hari,
sesak napas, dan demam dengan frekuensi napas 60x/menit, SpO2 89%, nadi
120x/menit, suhu 38.5°C, dan GCS composmentis. Diagnosis keperawatan untuk
keduanya adalah pola napas tidak efektif. Rencana keperawatan dispnea
menurun, penggunaan otot bantu napas menurun, frekuensi napas membaik,
dengan intervensi dukungan ventilasi. Evaluasi menunjukkan bahwa masalah
teratasi sesuai dengan kriteria hasil.