PENERAPAN TERAPI RANGE OF MOTION (ROM) PASIF TERHADAP TONUS OTOT PASIEN POST OPERASI FRAKTUR

Latar belakang, Fraktur merupakan rusaknya kontinuitas tulang karena
adanya tekanan yang kuat sehingga tulang tidak mampu menahan,
penyebabnya adalah trauma langsung ataupun tidak langsung. Kondisi ini
juga bisa mengakibatkan perdarahan serta komplikasi lainnya apabila tidak
segera ditangani ataupun salah dalam pemberian penatalaksanaan. Tonus
otot adalah tenaga yang dikeluarkan otot atau sekelompok otot untuk
berkontraksi pada saat menahan beban. Tonus otot pada pasien fraktur pada
umumnya mengalami penurunan tonus otot. Penurunan tonus otot dapat
disebabkan karena adanya keterbatasan gerak fisik dan mobilisasi. Range Of
Motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian
secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.
Tujuan penellitian, untuk mengetahui pengaruh penerapan terapi Range Of
Motion (ROM) pasif terhadap tonus otot pasien post operasi fraktur. Metode
penelitian, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif
dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui
pengkajian, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil menunjukkan,
penerapan terapi Range Of Motion (ROM) pasif terhadap tonus otot pasien
post operasi fraktur dari hari pertama sampai hari ketiga pada Ny ‗‘R‘‘ dan Tn
‗‘H‘‘. Kesimpulan, Penerapan Terapi Range Of Motion (ROM) dilakukan
selama 3 hari dengan frekuensi 1 kali sehari selama 15 menit, menunjukkan
hasil bahwa Ny. ―R‖ mengalami peningkatan dalam tonus otot dari kekuatan
otot
1 menjadi kekuatan otot 2, sedangkan Tn. ‖H‖ tidak mengalami
peningkatan sama sekali dalam tonus otot.