PENERAPAN MIRROR THERAPY DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS ATAS PADA KELUARGA YANG MENGALAMI STROKE NON HEMORAGIK

Latar belakang: Keluarga adalah kelompok individu, minimal dua orang atau
lebih, yang terikat oleh ikatan emosional dan persatuan, bukan hanya oleh
hubungan darah atau hukum. Mereka merasa saling terhubung secara mendalam,
menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan, dan mengidentifikasi diri mereka
sebagai bagian integral dari konsep keluarga. Stroke non hemoragik yaitu
tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian
atau keseluruhan terhenti. Tujuan: untuk mengetahui gambaran penerapan mirror
therapy dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas terhadap kekuatan otot
ekstremitas atas pada keluarga yang mengalami stroke non hemoragik. Metode:
penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi
kasus yang melibatkan sebanyak 2 responden dengan diagnosa Stroke non
hemoragiki di Puskesmas Batua Kota Makassar. Penelitian ini dimulai tanggal 03
Juni dan 05 Juni 2024. Hasil: pemberian mirror therapy yang dilakukan 3 hari
secara berturut-turut, dua kali dalam sehari selama 15 menit, saat dilakukan
pengkajian didapatkan keluhan yang sama pada kedua responden dan setelah
diberikan mirror therapy menggunakan cermin berukuran 50,8x60,9 cm/berukuran
bingkai 20r didapatkan peningkatan kekuatan otot 2 menjadi kekuatan otot 3 (0-5)
responden satu, pada responden kedua dari kekuatan otot 2 menjadi kekuatan
otot 3 (0-5). Kesimpulan: Adapun hasil penelitian yang didapatkan setelah
dilakukan mirror therapy dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas terhadap
kekuatan otot ekstremitas atas pada keluarga yang mengalami stroke non
hemoragik didapatkan peningkatan kekuatan otot 2 menjadi kekuatan otot 3 (0-5)
responden satu, pada responden kedua dari kekuatan otot 2 menjadi kekuatan
otot 3 (0-5).