ANALISIS KESIAPAN IMPLEMENTASI EMR (ELECTRONIC MEDICAL RECORD) DENGAN METODE DOQ-IT (DOCTOR’S OFFICE QUALITY INFORMATION TECHNOLOGY) DI RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

Latar Belakang, Electronic Medical Record menjadi bagian penting dalam
digitalisasi pelayanan kesehatan. RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makassar telah
mengimplementasikan EMR sejak Agustus 2024, namun belum pernah dianalisis
tingkat kesiapan implementasinya. Tujuan, untuk menganalisis kesiapan
implementasi EMR dengan metode DOQ-IT yang mencakup aspek SDM, budaya
kerja organisasi, tata kelola kepemimpinan, dan infrastruktur di RSKD Ibu dan
Anak Pertiwi Makassar. Metode, yang digunakan metode campuran (mixed
method) dengan desain eksplanatoris sekuensial. Tahap pertama menggunakan
metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan
165 tenaga kesehatan sebagai responden. Selanjutnya, metode kualitatif dengan
pendekatan studi kasus melalui wawancara kepada 9 informan untuk memperkuat
dan memperjelas temuan kuantitatif. Hasil dan Kesimpulan, penelitian ini
menunjukkan bahwa keseluruhan kesiapan implementasi EMR di RSKD Ibu dan
Anak Pertiwi Makassar berada dalam kategori “cukup siap”. Skor tertinggi terdapat
pada variabel tata kelola kepemimpinan (3,06), diikuti budaya kerja organisasi
(3,02), infrastruktur (2,91), dan yang terendah adalah SDM (2,49). Temuan
kuantitatif ini diperkuat oleh data kualitatif yang menunjukkan bahwa EMR telah
digunakan melalui SIMRS-GOS di sebagian besar unit pelayanan, namun
pelatihan masih sebatas sosialisasi dan belum menyentuh aspek teknis.
Pelaksanaan SOP belum berjalan konsisten di semua unit, penanganan kendala
masih lambat karena keterbatasan personel IT, serta belum adanya kebijakan
internal dan evaluasi berkala yang mendukung pelaksanaan EMR secara optimal.
Saran, RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makassar perlu meningkatkan pelatihan teknis
yang menyeluruh dan berkelanjutan, menyusun kebijakan internal yang sistematis,
menambah personel IT, serta memperkuat infrastruktur jaringan dan sistem
evaluasi berkala agar implementasi EMR dapat berjalan lebih optimal.