Efektivitas Virgin Coconut Oil (VCO) Asal Kabupaten Takalar Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Dengan Metode Difusi Cakram

Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi bakteri, sehingga diperlukan alternatif pengobatan dari bahan alami. Salah satu alternatif tersebut adalah Virgin Coconut Oil (VCO), yang diketahui mengandung asam laurat dengan aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas VCO asal Kabupaten Takalar dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi cakram. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan tiga konsentrasi VCO (40%, 60%, dan 80%) serta dua kontrol, yaitu kontrol positif (kloramfenikol) dan kontrol negatif (DMSO). Setiap perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi VCO 80% menghasilkan diameter zona hambat rata-rata terbesar yaitu 1,3 mm, sedangkan konsentrasi 40% menghasilkan zona hambat terkecil sebesar 0,25 mm. Berdasarkan uji statistik Kruskal-Wallis diperoleh nilai signifikansi 0,010 (p < 0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan antar kelompok. Namun, uji lanjut Dunn’s Test menunjukkan bahwa perbedaan antar kelompok VCO tidak signifikan secara statistik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa VCO asal Kabupaten Takalar memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.
Kata kunci: Virgin Coconut Oil, Staphylococcus aureus, antibakteri, difusi cakram, zona hambat.