IMPLEMENTASI TERAPI PSIKORELIGIUS DZIKIR PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA “HALUSINASI PENDENGARAN”

Latar belakang: Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara-suara atau
bisikan yang terkadang menyuruh pasien melakukan tindakan tertentu yang
membahayakan dirinya sendiri dan orang disekitarnya. Terapi psikoreligius dzikir
ini dapat menurunkan halusinasi pendengaran dimana terapi ini bisa mengalihkan
halusinasi pasien karena lebih memfokuskan untuk dzikir selain itu bisa
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tujuan: Diketahui gambaran implementasi
terapi psikoreligius dzikir terhadap penurunan halusinasi pendengaran pada
pasien halusinasi pendengaran di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi
Makassar Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif dengan menggunakan
pendekatan studi kasus dengan metode dan instrument pengumpulan data,
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, yang bersifat menganalisis serangkaian
data dengan jumlah sampel 2 responden yang mengalami halusinasi
pendengaran dan diberikan implementasi terapi psikoreligius dzikir yang dilakukan
dengan durasi waktu pagi atau siang hari selama 3 hari. Hasil: hasil pengkajian
pasien selalu mendengar suara bisikan dan tampak bicara dan ketawa sendiri,
adapun diagnosa yang ditegakkan yaitu Halusinasi pendengaran. Hasil penelitian
menunjukkan pasien mengetahui jenis, isi,waktu halusinasi,mampu menghardik
dan bercakap-cakap jika terjadi halusinasi, tidak mendengar suara bisikan dan
tidak berbicara sendiri, kontak mata ada. Kesimpulan: Pada penelitian ini
didapatkan bahwa implementasi terapi psikoreligius dzikir dapat menurunkan
halusinasi didapatkan hasil kedua responden mengalami penurunan skor tanda
dan gejala halusinasi pendengaran.