STANDARISASI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) ASAL KABUPATEN JENEPONTO

Daun kelor (Moringa oleifera L.) salah satu tanaman yang biasa
dimanfaatkan sebagai obat secara tradisional oleh masyarakat.
Standarisasi sangat penting karena banyak memberikan manfaat dalam
berbagai aspek dalam kehidupan, mulai dari efesiensi produksi hingga
keamanan konsumen. Standarisasi memastikan keseragaman dalam
proses produksi, dan kualitas produk. Selain itu daun kelor juga
mengandung senyawa berbagai senyawa bioaktif, termasuk flavonoid,
saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa fenolik. Adapun beberapa faktor yang
mempengaruhi metabolit sekunder yaitu faktor lingkungan seperti iklim,
tingkat kesuburan tanah dan kelembaban. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui kualitas mutu bahan baku dari daun kelor (Moringa oleifera L.)
asal kabupaten jeneponto yang akan digunakan dengan memenuhi standar
parameter spesifik dan non spesifik Yang ditetapkan pada Farmakope
Herbal Indonesia Edisi II Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode
maserasi. Yang dimana menggunakan 2 pengujian yaitu parameter spesifik
dan parameter non spesifik. Parameter spesifik meliputi identitas ekstrak,
bau, warna dan rasa. Sedangkan parameter non spesifik meliputi
penetapan kadar air, penetapan kadar abu total, dan penetapan kadar abu
tidak larut asam. Berdasarkan hasil penelitian ini pengamatan standarisasi
non spesifik ekstrak, kadar air 10,17%, kadar abu 11,3%, dan kadar abu
tidak larut asam 0,4%, Hasil analisa menunjukkan data rendemen sebesar
20,081%.