IMPLEMENTASI PEMBERIAN TERAPI GENGGAM BOLA KARET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOBILITAS FISIK PASIEN LANSIA PADA STROKE NON HEMORAGIK

Latar Belakang: Stroke non hemoragik merupakan gangguan suplai darah ke
otak akibat sumbatan pembuluh darah yang menyebabkan penurunan fungsi
motorik, terutama pada lansia. Salah satu dampak yang umum terjadi adalah
gangguan mobilitas fisik. Terapi nonfarmakologis seperti latihan genggam bola
karet dianggap dapat merangsang saraf motorik dan memperkuat otot ekstremitas.
Tujuan: Mengetahui gambaran implementasi pemberian terapi genggam bola
karet dalam meningkatkan kemampuan mobilitas fisik pasien lansia dengan stroke
non hemoragik. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif
pada dua responden, yaitu Ny. A (65 tahun) dan Ny. R (76 tahun) yang mengalami
stroke non hemoragik. Hasil: pengkajian menunjukkan kedua pasien mengalami
kelemahan otot ekstremitas atas dengan skor Manual Muscle Testing (MMT) 3/5,
ketergantungan dalam aktivitas sehari-hari, serta adanya penurunan rentang
gerak dan kekuatan tangan. Diagnosa medis pada kedua pasien adalah stroke
non hemoragik dengan diagnosa keperawatan gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan penurunan kekuatan otot. Intervensi keperawatan yang
diberikan adalah dukungan mobilisasi dengan latihan genggam bola karet.
Implementasi dilakukan setiap pagi selama 7 menit selama 3 hari. Evaluasi
keperawatan menunjukkan tidak ada peningkatan kekuatan otot maupun fungsi
mobilitas; pasien tetap memerlukan bantuan dalam aktivitas dasar dan tidak
melaporkan adanya perbedaan yang berarti. Kesimpulan: Implementasi terapi
genggam bola karet selama 3 hari belum menunjukkan efektivitas dalam
meningkatkan mobilitas fisik lansia pasca stroke non hemoragik. Diperlukan durasi
terapi yang lebih panjang, frekuensi lebih tinggi, dan dukungan rehabilitasi lanjutan
agar hasil yang lebih optimal dapat dicapai.