IMPLEMENTASI TERAPI MOBILISASI DINI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KENYAMANAN (NYERI) PADA PASIEN POST LAPARASKOPI KOLESISTEKTOMI

Latar Belakang: Nyeri pasca operasi merupakan keluhan umum yang sering
dialami oleh pasien setelah menjalani tindakan pembedahan, termasuk
kolesistektomi laparoskopi. Jika tidak ditangani dengan optimal, nyeri dapat
menghambat proses pemulihan dan memperpanjang masa rawat inap. Salah satu
intervensi non-farmakologis yang efektif dalam mengurangi nyeri adalah mobilisasi
dini, yaitu aktivitas fisik ringan yang dilakukan secara bertahap sejak hari pertama
pasca operasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran
implementasi mobilisasi dini dalam pemenuhan kebutuhan kenyamanan (nyeri)
pada pasien post laparaskopi kolesistektomi. Metode: Penelitian ini menggunakan
desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari dua
orang pasien laki-laki usia 31 dan 57 tahun yang dirawat di ruang Seruni RS
Tadjuddin Chalid Makassar dengan diagnosis kolelitiasis dan telah menjalani
operasi kolesistektomi laparoskopi. Pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi. Intervensi mobilisasi
dini dilakukan selama tiga hari berturut-turut dengan aktivitas berupa latihan
dorsifleksi, fleksi lutut, miring kanan-kiri, duduk di tepi tempat tidur, hingga berjalan
ringan. Hasil: Pada saat dilakukan penelitian dilakukan terapi mobilisasi dini,
kedua responden menunjukkan penurunan skala nyeri dari 5 menjadi 2 dalam tiga
hari, disertai dengan peningkatan kenyamanan dan kemampuan mobilitas.
Simpulan: Setelah dilakukan penerapan terapi mobilisasi dini mampu
menurunkan skala nyeri pada pasien post laparaskopi kolesistektomi