IMPLEMENTASI TEHNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KENYAMANAN (NYERI AKUT) PADA PASIEN POST OPERASI TURP BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA

Latar Belakang: Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah pembesaran
jinak kelenjar prostat yang sering dialami oleh pria lanjut usia. Salah satu
penatalaksanaan medisnya adalah operasi Transurethral Resection of the
Prostate (TURP). Tujuan: Memberikan gambaran implementasi teknik
relaksasi otot progresif untuk mengurangi nyeri akut pada pasien post
operasi TURP akibat BPH. Metode: Desain penelitian ini adalah studi kasus
deskriptif. Subjek terdiri dari dua pasien pasca TURP dengan keluhan nyeri
akut. Intervensi berupa teknik relaksasi otot progresif diberikan satu kali
sehari selama tiga hari, dengan durasi 10–15 menit per sesi. Pengumpulan
data dilakukan melalui wawancara, observasi, pengkajian fisik, dan skala
nyeri numerik. Hasil: Setelah dilakukan intervensi, kedua pasien
menunjukkan penurunan tingkat nyeri berdasarkan skala nyeri numerik.
Pasien juga tampak lebih tenang, merasa rileks, dan mengalami
peningkatan kualitas tidur. Kesimpulan: Teknik relaksasi otot progresif
efektif digunakan sebagai intervensi non-farmakologis untuk menurunkan
nyeri akut dan meningkatkan kenyamanan pada pasien pasca operasi
TURP akibat BPH