IMPLEMENTASI TERAPI BENSON DALAM MENURUNKAN NYERI AKUT PADA PASIEN POST OPERASI BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA (BPH)

Latar belakang, BPH merupakan kondisi yang umum dialami pria usia lanjut,
terjadi pada pria berusia 60-80 tahun. Masalah keperawatan yang sering terjadi
adalah nyeri akut. Salah satu terapi untuk menurunkan nyeri adalah terapi
benson. Tujuan : Penelitian ini bertujuan menggambarkan penerapan terapi
benson pada pasien post operasi BPH dengan masalah nyeri akut. Metode:
Metode deskriptif dengan dua responden di RS Pelamonia Makassar TK II dan
RSUD Labuang Baji Makassar, dilakukan dengan wawancara dan observasi.
Hasil: Pengkajian didapatkan kedua pasien mengeluh nyeri pada abdomen
bagian bawah yang bertambah saat bergerak dan memberat pada malam hari.
Pemeriksaan fisik menunjukkan pasien tampak meringis, urine kemerahan, serta
nyeri tekan pada simpisis. Diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah nyeri
akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (post op). Intervensi
keperawatan yang diberikan adalah pemberian terapi benson yang dilakukan
selama 10 menit sebanyak 28 siklus selama 3 hari berturut-turut. Implementasi
terapi benson dilakukan dengan mengajarkan pasien untuk menarik napas
perlahan melalui hidung, kemudian menghembuskan udara secara perlahan
dengan bibir mencucu kemudian mengucapkan kalimat Astagfirullah, terapi ini
tidak menimbulkan efek samping dengan nyeri menurun dan pasien tampak lebih
tenang. Evaluasi menunjukkan setelah pemberian terapi benson terjadi
penurunan skala nyeri pada Tn L dari skala 5 menjadi 2 dan Tn S dari skala 6
menjadi 2 NRS serta pasien tampak rileks. Kesimpulan : Pelaksanaan
pemberian terapi benson terbukti dapat menurunkan nyeri pada pasien post
operasi TURP.