IMPLEMENTASI RANGE OF MOTION (ROM) DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK

Latar Belakang: Stroke non hemoragik adalah salah satu penyakit yang
menyebabkan gangguan mobilitas fisik akibat kerusakan pada sistem saraf
pusat. Pasien stroke sering mengalami penurunan kekuatan otot dan rentang
gerak yang berdampak pada ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
Terapi Range of Motion (ROM) merupakan salah satu intervensi yang digunakan
untuk meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi. Tujuan: Mengetahui
implementasi terapi ROM dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien
stroke non hemoragik. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
observasional dengan pendekatan studi kasus pada dua responden pasien
stroke non hemoragik yang menjalani terapi ROM dua kali sehari selama enam
hari berturut-turut di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi, Makassar. Hasil:Dari
pengkajian kedua pasien didapatkan reponden mengalami kelemahan dimana
kekuatan otot pada ektremitas atas 5/3 dan ektremitas bawah 5/3 dengan
interpretasi skala 5. Diagnosa dari dua responden yaitu gangguan mobilitas fisik.
Dilakukan implementasi selama eanm hari sebanyak 2 kali durasi waktu 15
menit. Setelah implementasi terapi ROM selama enam hari, kedua pasien
menunjukkan peningkatan kekuatan otot dari skala 5/3 menjadi 4/5 pada
ekstremitas yang lemah. Pasien juga menunjukkan peningkatan kemampuan
dalam melakukan gerakan secara bertahap serta mengurangi kekakuan pada
sendi Kesimpulan: Implementasi terapi Range of Motion (ROM) secara rutin
dapat meningkatkan kekuatan otot dan pemenuhan kebutuhan aktivitas pasien
stroke non hemoragik secara signifikan. Intervensi ini efektif dilakukan sebagai
bagian dari program rehabilitasi keperawatan.