IMPLEMENTASI PEMBERIAN TERAPI ASERTIF PADA PASIEN SKIZOFRENIA YANG BERISIKO PERILAKU KEKERASAN

Latar Belakang: Resiko perilaku kekerasan adalah merupakan perilaku yang
terjadi ketika seseorang menunjukkan potensi membahayakan diri sendiri, orang
lain, ataupun lingkungannya. Penanganan yang dapat dilakukan untuk menangani
perilaku kekerasan pada pasien skizofrenia salah satunya adalah dengan
menggunakan terapi asertif karena terapi asertif mampu membantu pasien
dengan resiko perilaku kekerasan untuk mengungkapkan rasa marahnya pada
orang lain tanpa membuat orang lain sakit hati dan membantu pasien untuk
mengatasi perilaku resiko perilaku kekerasan. Tujuan: Di ketahui gambaran
implementasi pemberian terapi aserif pada pasien skizofrenia yang berisiko
perilaku kekerasan. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil: pengkajian kedua
responden didapatkan sering mengamuk, marah-marah, dan sering merusak
barang, mata melotot, tegang. Penerapan terapi asertif yaitu terapi tingkah laku
yang dilakukan pada pagi hari selama 3 hari dengan durasi 30 menit, satu kali
dalam sehari dengan 4 sesi dapat mengubah perilaku pada pasien resiko perilaku
kekerasan. Evaluasi yang didapatkan setelah diberikan terapi asertif didapatkan
pasien mampu mengendalikan emosinya dan mengalami perubahan perilaku.
Kesimpulan: Pada penelitian ini di dapatkan bahwa implementasi pemberian
terapi asertif pada pasien skizofrenia yang berisiko perilaku kekerasan dapat
mengubah perilaku kererasan.