IMPLEMENTASI BATUK EFEKTIF DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI (BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF) PADA PASIEN ASMA BRONCHIAL

Latar Belakang, Asma adalah penyakit yang terjadi pada saluran
pernafasan dengan tanda dan gejala batuk, serta suara nafas yang
khas weezing atau mengi dan dada terasa berat yang diakibatkan
adanya hambatan pada saluran nafas yang terjadi bisa disebabkan
karena peradangan maupun ketegangan otot merupakan penyakit
jangka panjang yang bisa menyerang anak – anak maupun dewasa
disebut sebagai asma. Berdasarkan data, Survei Kesehatan
Indonesi (SKI) (2023), menyatakan bahwa di Indonesia diperkirakan
sekitar 1,6% penduduk menderita asma bronchial. Prevalensi
penderita asma berdasarkan umur, di Indonesia 1,2%, terjadi pada
kelompok umur 5-14 tahun. Tujuan, Untuk mengetahui gambaran
implementasi batuk efektif dengan gangguan kebutuhan oksigenasi
(bersihan jalan napas tidak efektif) pada pasien asma bronchial.
Metode, penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional
dengan pendekatan studi kasus. Hasil, Implementasi dilakukan
sebanyak 3 kali pertemuan selama 10 menit, peneliti dapat
mengevaluasi saturasi oksigen dan frekuensi napas pasien sehingga
didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan saturasi oksigen dan
frekuensi napas pada pasien yang menderita asma bronkhial.
Kesimpulan, Setelah dilakukan impelementasi batuk efektif dapat
disimpulkan bahwa terapi batuk efektif mampu meningkatkan
saturasi oksigen dan frekuensi napas pada pasien yang menderita
asma bronkhial.