IMPLEMENTASI TERAPI CERMIN DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK

Latar belakang, Stroke non hemoragik merupakan jenis stroke yang sering terjadi,
jadi stroke non hemoragik merupakan masalah serebral akibat penyumbatan aliran
darah ke otak yang berdampak pada masalah nyeri kepala. Resiko stroke non
hemoragik dibagi menjadi dua yaitu faktor resiko dapat diubah dan tidak dapat
diubah, faktor resiko yang dapat diubah seperti hipertensi, penyakit jantung,
merokok, dan yang tidak dapat diubah itu seperti usia, jenis kelamin, dan ras.
Tujuan, Diketahui gambaran implementasi terapi cermin dengan gangguan
mobilitas fisik pada pasien stroke non hemoragik. Metode, Metode penelitian ini
merupakan metode deskriktif yang menggunakan pendekatan studi kasus yang
melibatkan dua individu yaitu dua responden dengan gangguan mobilitas fisik
pada pasien stroke non hemoragik dengan cara melakukan pengkajian,
wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Hasil, Pengkajian pada kedua
responden terdapat tanda dan gejala penurunan kekuatan otot dengan kekuatan
otot 2 adapun diagnosa yang ditegakkan yaitu gangguan mobilitas fisik dan terapi
yang dilakukan yaitu terapi cermin diberikan 1 kali dalam sehari selama 3 hari
dengan durasi 13-18 menit dapat meningkatkan kekuatan otot responden dengan
hasil kekuatan otot 3. Kesimpulan, implementasi terapi cermin pada pasien
stroke non hemoragik dengan gangguan mobilitas fisik dapat meningkatkan
kekuatan otot pada kedua responden mengalami kesenjangan yang dimana
responden 1 mengalami peningkatan kekuatan otot dan responden kedua tidak
mengalami peningkatan kekuatan otot sampai hari ketiga.