IMPLEMENTASI INHALASI NEBULIZER DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI (BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF) PADA PASIEN ISPA

Latar belakang : ISPA merupakan penyakit yang dapat menginfeksi saluran
pernapasan atas maupun bawah dan menjadi salah satu penyebab utama
morbiditas serta mortalitas di Indonesia. ISPA dapat menyebabkan gangguan
oksigenasi yang ditandai dengan ketidakefektifan bersihan jalan napas akibat
penumpukan sekret. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi kondisi
ini adalah terapi inhalasi nebulizer. Tujuan : penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran implementasi terapi inhalasi nebulizer dalam mengatasi gangguan
oksigenasi pada pasien ISPA. Metode : Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan studi kasus terhadap dua pasien dewasa yang
mengalami gangguan bersihan jalan napas tidak efektif. Data dikumpulkan melalui
wawancara, observasi, pengkajian fisik, serta pemeriksaan tanda-tanda vital.
Hasil : pengkajian pada responden 1 (Tn. M) menunjukkan keluhan sesak napas,
batuk berdahak yang sulit dikeluarkan, dengan SPO₂ awal 92%. Setelah terapi
nebulizer selama 1 kali dengan durasi 10 menit, terdapat peningkatan kondisi
berupa batuk menjadi lebih efektif, pengeluaran sputum secara spontan, dan SPO₂
meningkat menjadi 97%. Responden 2 (Tn. R) menunjukkan hasil serupa,
meskipun perbaikan terjadi secara bertahap. Kesimpulan : Terapi inhalasi
nebulizer terbukti efektif dalam meningkatkan bersihan jalan napas dan status
oksigenasi pada pasien ISPA, serta dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi
keperawatan untuk mengurangi gejala gangguan pernapasan.