PERBANDINGAN KECEPATAN EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR ANTARA SALEP BIOPLACENTON® DAN PROPOLIS PADA KELINCI (Lepus nigricollis) BERDASARKAN PENYUSUTAN DIAMETER LUKA

Luka bakar merupakan salah satu masalah kesehatan global yang
dapat menyebabkan kematian dan kesulitan aktivitas harian. Penanganan
yang efektif diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan dan
mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan yang signifikan dalam penyusutan diameter luka bakar antara
penggunaan salep bioplacenton® dan propolis pada kelinci (Lepus
nigricollis). Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium
dengan dua kelompok perlakuan: kelompok P1 menggunakan salep
bioplacenton® dan kelompok P2 menggunakan propolis. Parameter yang
diukur adalah penyusutan diameter luka. menunjukkan bahwa kelompok
Bioplacenton® mengalami penyusutan diameter luka yang lebih besar,
yaitu dari 17,6 mm menjadi 6,2 mm (penurunan 11,6 mm), dibandingkan
dengan kelompok propolis yang mengalami penurunan dari 13,4 mm
menjadi 4,4 mm (penurunan 9 mm). Analisis statistik menggunakan uji
Two-Way ANOVA menghasilkan nilai p < 0,0001 yang menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dalam
mempercepat penyembuhan luka. Penurunan diameter luka yang lebih
cepat pada kelompok bioplacenton® dikaitkan dengan kandungan
aktifnya, seperti ekstrak plasenta dan neomisin sulfat, yang memiliki efek
regeneratif, antibakteri, dan antiinflamasi. Sebaliknya, propolis juga
menunjukkan efektivitas dalam mempercepat penyembuhan luka
meskipun kurang signifikan dibandingkan bioplacenton®, dengan manfaat
dari kandungan flavonoid yang mendukung proses antiinflamasi dan
regenerasi jaringan.