PENGARUH PEMBERIAN DAUN KOPASANDA (Chromolaena odorata L.) TERHADAP TEKANAN DARAH DIASTOLIK PADA TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus)

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan global yang dapat
meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular serius. Meskipun
penggunaan obat sintetik seperti amlodipin terbukti efektif dalam
menurunkan tekanan darah, penggunaan jangka panjang sering kali
menimbulkan efek samping yang merugikan. Oleh karena itu, diperlukan
alternatif alami yang lebih aman dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian infusa daun kopasanda (Chromolaena
odorata L.) terhadap tekanan darah diastolik pada tikus jantan (Rattus
norvegicus), serta mengevaluasi efektivitasnya berdasarkan variasi
konsentrasi.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental
laboratorium dengan lima kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (Na
CMC), kontrol positif (Amlodipin), dan tiga kelompok perlakuan infusa
daun kopasanda dengan konsentrasi masing-masing 10%, 20%, dan
40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kelompok perlakuan
mengalami penurunan tekanan darah diastolik. Penurunan paling
signifikan terjadi pada kelompok infusa 40% dengan penurunan sebesar
21 mmHg, mendekati efek yang ditimbulkan oleh kontrol positif. Kelompok
perlakuan 10% mengalami penurunan hingga 72 mmHg, dan kelompok
20% sebesar 61 mmHg. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi infusa daun kopasanda yang diberikan, maka semakin besar
pula efek penurunan tekanan darah diastolik yang dihasilkan. Dengan
demikian, daun kopasanda memiliki potensi sebagai agen antihipertensi
alami, terutama pada konsentrasi 40%.