PENGARUH PEMBERIAN DAUN KOPASANDA (Chromolaena odorata L.) TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus)

Hipertensi adalah salah satu gangguan kesehatan yang berkontribusi
besar terhadap penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal. Salah
satu aternatif non-farmakologis adalah penggunaan tanaman herbal
tradisional seperti daun kopasanda (Chromolaena odorata L.) yang
mengandung flavonoid, saponin, tanin, fenol, dan steroid yang diketahui
memiliki efek antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian infusa daun kopasanda terhadap tekanan darah
sistolik pada tikus jantan (Rattus norvegicus). Penelitian dilakukan secara
eksperimental dengan rancangan kelompok kontrol dan perlakuan. Tikus
dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing terdiri dari tiga ekor.
Kelompok I sebagai kontrol negatif diberi Na CMC 1%, kelompok II
sebagai kontrol positif diberi amlodipin 5 mg, sedangkan kelompok III, IV,
dan V diberi infusa daun kopasanda dengan konsentrasi berturut-turut
10%, 20%, dan 40%. Hipertensi diinduksi menggunakan prednison dan
larutan NaCl selama tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
infusa daun kopasanda dapat menurunkan tekanan darah sistolik.
Penurunan tercatat sebesar 8,51% pada kelompok Na CMC 1%, 55,2%
pada amlodipin, 16,4% pada konsentrasi 10%, 47,3% pada konsentrasi
20%, dan 41,5% pada konsentrasi 40%. Infusa daun kopasanda
konsentrasi 20% menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik paling
signifikan setelah amlodipin.