PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP KADAR POLIFENOL TOTAL EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper Betle L.) ASAL KABUPATEN GOWA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Tanaman daun sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman merambat yang
banyak dibudidayakan di wilayah tropis seperti Indonesia dan dikenal luas
karena khasiatnya dalam pengobatan tradisional. Daun sirih mengandung
berbagai senyawa aktif seperti eugenol, karvakrol, saponin, flavonoid, dan
tanin yang berfungsi sebagai antibakteri, antijamur, antiseptik, antioksidan
dan antiinflamasi yang dapat membantu mengatasi berbagai masalah
kesehatan, seperti infeksi mulut, bau badan, luka ringan, serta gangguan
pencernaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode
ekstraksi maserasi dan sonikasi terhadap kadar polifenol total ekstrak
etanol daun sirih (piper betle L.) asal Kabupaten Gowa dengan metode
spektrofotometri Uv-Vis. Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian
eksperimental laboratorium untuk mengetahui kadar senyawa polifenol
total pada daun sirih menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil
menunjukkan bahwa kadar polifenol total dari metode maserasi sebesar
208,831 mg/L dan dari metode sonikasi sebesar 129,893 mg/L Dapat
disimpulkan bahwa metode ekstraksi sangat mempengaruhi senyawa
polifenol total ekstrak etanol daun sirih dan metode ekstraksi yang paling
optimal untuk menghasilkan kadar polifenol total tertinggi yang terkandung
dalam ekstrak etanol daun sirih adalah maserasi.