IMPLEMENTASI TERAPI PUZZLE DENGAN GANGGUAN MEMORI YANG MENGALAMI DEMENSIA PADA LANSIA

Latar Belakang: Demensia merupakan salah satu gangguan kognitif yang sering
terjadi pada lansia, ditandai dengan penurunan daya ingat, kesulitan dalam
pengambilan keputusan, dan disorientasi. Salah satu terapi nonfarmakologis yang
efektif untuk meningkatkan fungsi kognitif adalah terapi puzzle, yang dapat
memberikan stimulasi otak secara aktif melalui aktivitas menyusun potongan
gambar. Tujuan: Diketahuinya gambaran implementasi terapi puzzle pada pasien
lansia dengan gangguan memori yang mengalami demensia. Metode: Penelitian
ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus
terhadap 2 orang lansia perempuan yang mengalami gangguan memori sedang di
Panti Werdha Theodora Makassar pada tanggal 8 Juli 2025. Hasil: Pengkajian
menunjukkan kedua responden mengalami kesulitan mengingat informasi, mudah
lupa, dan merasa bingung, diagnosis keperawatan gangguan memori
berhubungan dengan proses penuaan, diberikan implementasi terapi puzzle,
selama 3 hari dengan pemberian sebanyak 1 kali sehari, evaluasi setelah
dilakukan implementasi terapi puzzle pada kedua responden terjadi peningkatan
skor MMSE dari 20 menjadi 21. Kesimpulan: Implementasi terapi puzzle secara
teratur efektif dalam meningkatkan fungsi kognitif, terutama daya ingat dan
konsentrasi, serta mengurangi gejala demensia pada pasien lansia dengan
gangguan memori.