IMPLEMENTASI PENERAPAN TRIPOD POSITION DAN PURSED LIPS BREATHING DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI (POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF) PADA PASIEN PPOK

Latar Belakang : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, yang ditandai oleh
adanya hambatan aliran udara di saluran pernapasan yang tidak sepenuhnya
dapat dipulihkan, serta bersifat progresif. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
yang tidak ditangani dengan segera dapat menyebabkan komplikasi. Secara non
farmakologis dapat dilakukan dengan implementasi penerapan tripod position dan
pursed lips breathing. Tujuan, untuk mendapatkan gambaran implementasi
penerapan tripod position dan pursed lips breathing dengan gangguan kebutuhan
oksigenasi pada pasien PPOK. Metode, yang digunakan pada penelitian ini
adalah deskriptif menggunakan pendekatan studi kasus, menggunakan total
sampel sebanyak 2 responden yang menderita penyakit PPOK di ruang IGD
Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 sampai
24 Juni 2025. Hasil, penelitian menunjukkan pengkajian dari kedua responden
terdapat keluhan sesak dan batuk kering. Diagnosis keperawatan pada penelitian
ini yaitu pola napas tidak efektif. Implementasi penerapan tripod position dan
pursed lips breathing pada Tn. R dan Tn. A dilakukan 1 hari dalam 1 kali
implementasi selama 10 menit didapatkan hasil frekuensi napas Tn. R dari 28
x/menit menjadi 24 x/menit sedangkan pada Tn. A dari 30 x/menit menjadi 27
x/menit. Kesimpulan, Implementasi penerapan tripod position dan pursed lips
brathing dapat menurunkan frekuensi napas pada pasien PPOK dalam 1 kali
implementasi di ruang IGD. Saran, diharapkan pasien bisa mandiri dalam
menerapkan latihan tripod position dan pursed lips breathing sebagi upaya dalam
mengatasi gangguan kebutuhan oksigenasi.