ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA MASALAH RISIKO PERILAKU KEKERASAN DENGAN DIAGNOSIS MEDIS SKIZOFRENIA DIRUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD) DADI PROVINSI SULAWESI SELATAN

berdampak buruk bagi individu karena bisa memunculkan perilaku kekerasan
ataupun risiko perilaku kekerasan yang dapat menimbulkan berbagai efek negatif
akibat penyakit yang dideritanya seperti merusak barang, lingkungan, melukai diri
sendiri dan orang lain. Berdasarkan hasil data Survei Kesehatan Indonesia (SKI),
(2023) penderita skizofrenia diseluruh indonesia mencapai 315.621 penduduk,
dan provinsi DI Yogyakarta mencapai (9,3%) yang menderita skizofrenia
terbanyak, sedangkan provinsi Papua Selatan termasuk angka skizofrenia
terendah mencapai (1,0%), dan diprovinsi Sulawesi Selatan mencapai (4,8%).
Tujuan dari tindakan ini untuk Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan
jiwa dengan masalah utama risiko perilaku kekerasan dengan diagnosis medis
skizofrenia di RSKD Dadi Profinsi Sulawesi Selatan. Metode desain penelitian
deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang dimulai dari wawancara, observasi
sampai evaluasi. Hasil pengkajian yang didapatkan dari kedua responden sama
sama mengeluh ingin memukul orang sehingga peneliti mengangkat diagnosis
dengan meggunakan pohon masalah (Causa) isolasi sosial. (Problem) RPK.
(Effect) risiko mencederai orang lain. Peneliti memberikan intervensi SP 1-3.
Implementasi yang telah diberikan selama 3 hari didpatkan bahwa responden
mampuh mengulaki dan mempraktekan kembali cara mengontrol PK. Peneliti
mengevaluasi terkait kondisi responden bahwa responden merasa lebih nyaman
dan mampu mengontrol PK . Kesimpulan setelah diberikan terapi SP 1-3 selama
3 hari berturut turut terjadi penurunan tanda dan gejala pada risiko perilaku
kekerasan menurun.