IMPLEMENTASI TERAPI BUTEYKO BREATHING DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA KELUARGA PENDERITA ASMA BRONKIAL

Latar belakang: Asma bronkial merupakan penyakit inflamasi kronis pada saluran
pernapasan yang menyebabkan gangguan oksigenasi akibat bronkokonstriksi dan
hiperventilasi. Terapi Buteyko Breathing merupakan teknik pernapasan yang
dirancang untuk mengurangi hiperventilasi dengan mengatur pola napas menjadi
lebih lambat dan terkontrol, sehingga dapat meningkatkan keseimbangan kadar
karbon dioksida (CO2) dalam darah dan memperbaiki oksigenasi jaringan. Tujuan
penelitian di dapatkan gambaran implementasi terapi buteyko breathing dalam
pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada keluarga penderita asma bronkial.
Penatalaksanaan dengan memberikan edukasi mengenai teknik pernapasan Buteyko
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari pada keluarga penderita asma
bronkial sangat tepat dilakukan sebagai upaya meningkatkan kontrol gejala asma dan
memperbaiki kualitas hidup penderita. Terapi pernapasan Buteyko dilakukan dengan
teknik menahan napas secara terkontrol dan bernapas melalui hidung untuk
membantu menstabilkan kadar karbon dioksida dalam tubuh, yang secara fisiologis
dapat meningkatkan efisiensi penggunaan oksigen oleh jaringan tubuh. Metode
penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan desain studi kasus
terhadap 2 subjek penderita asma bronkial dilakukan dengan cara mencari informasi
yang berkaitan dengan gejala dan pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara, observasi, dan melakukan pengkajian kebutuhan oksigenasi. Hasil
didapatkan adanya perbaikan pola napas secara bertahap, ditandai dengan
penurunan frekuensi nafas dari 24x/menit menjadi 18x/menit, saturasi dari 93%
menjadi 99% dan peningkatan kontrol napas. Kesimpulannya implementasi terapi
buteyko terbukti menjadi intervensi yang baik dalam meningkatkan kebutuhan
oksigenasi yang lebih optimal, dan dapat menurunkan frekuensi serangan asma,
peningkatan kualitas hidup secatra holistik pada penderita asma bronkial terutama bila
didukung oleh partisipasi aktif keluarga.