IMPLEMENTASI LATIHAN JALAN TANDEM UNTUK MENCEGAH RESIKO JATUH PADA LANSIA DENGAN PASIEN HIPERTENSI

Latar belakang, Hipertensi merupakan penyakit tanpa gejala tetapi dapat
merenggut nyawa secara tiba-tiba, sehingga dinamakan sebagai silent killer.
Hipertensi adalah sebuah penyakit dan risiko utama faktor terjadinya penyakit lain.
Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran implementasi terapi latihan jalan
tandem untuk mencegah resiko jatuh pada lansia dengan pasien hipertensi.
Metode penelitian deskriptif dilakukan dengan cara mencari informasi yang
berkaitan dengan gejala yang ada, pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara, pemeriksaan fisik dan penilaian resiko jatuh serta tanda-tanda
vitalnya. Hasil pengkajian pada responden 1 Ny.M mengatakan merasa pusing
dan lemas, mempunyai riwayat jatuh sebelumnya (jatuh di kamar mandi),
mengeluh kesulitan menjaga keseimbangan saat berdiri atau berjalan dengan skor
30 (resiko rendah). Dengan diagnosis keperawatan resiko jatuh. Gambaran pasien
mampu melakukan beberapa teknik terapi walaupun tetap di bimbing. Dan
evaluasi pada hari ketiga peningkatan keseimbangan lebih nyata terlihat.
pengkajian pada responden 2 Ny.J mengatakan pada saat berjalan pasien takut
jatuh dan kesulitan menjaga keseimbangan dengan skor 35 (resiko rendah)
mempunyai riwayat jatuh sebelumnya (jatuh saat ingin membuang sampah).
Dengan diagnosis keperawatan resiko jatuh. Gambaran penerapan pasien mampu
melakukan terapi tersebut walaupun masih perlu membantu memberikan teknik
yang di berikan. Evaluasi pada hari ketiga sudah ada sedikit kemampuan untuk
menjaga keseimbangan Kesimpulan evaluasi implementasi terapi latihan jalan
tandem terhadap 2 responden pada pasien hipertensi di dapatkan pada hari
pertama sampai hari kedua pasien 1 mengalami perubahan sedangkan pada
pasien 2 belum mengalami perubahan, pada hari ketiga pasien 1 sudah stabil
menjaga keseimbangan sedangkan pada pasien 2 cukup stabil dalam menjaga
keseimbangan tubuhnya di karenakan tingkat keseimbangan awal pada pasien 1
lebih rendah di banding pasien 2.