PENGARUH KEPATUHAN DAN PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PATHWAY DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) HAJI PADJONGA DAENG NGALLE KABUPATEN TAKALAR

Latar Belakang, Clinical pathway merupakan panduan pelayanan klinis yang
bertujuan meningkatkan mutu pelayanan, efisiensi penggunaan sumber daya,
dan keselamatan pasien. Berdasarkan hasil observasi di RSUD Haji Padjonga
Daeng Ngalle Takalar, diketahui bahwa penerapan Clinical Pathway dalam
pelayanan rawat inap telah dimulai sejak tahun 2018 dan mencakup 45 diagnosa
penyakit. Namun, menurut salah satu tenaga keperawatan, pelaksanaannya
masih belum berjalan secara optimal karena hingga saat ini baru satu jenis
penyakit yang diterapkan atau di isi sesuai dengan SOP clinical pathway. Selain
itu, salah satu faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan dalam pelaksanaan
clinical pathway adalah munculnya diagnosis komplikasi yang tidak dapat
diprediksi sebelumnya, sehingga menyulitkan penerapan alur klinis yang telah
ditetapkan. Tujuan, Untuk Mengetahui Pengaruh Kepatuhan dan Pengetahuan
Perawat Terhadap Penerapan Clinical Pathway Di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Haji Padjonga Daeng Ngalle Takalar. Metode, Penelitian ini
menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel
terdiri dari 200 perawat rawat inap yang dipilih melalui teknik random sampling.
Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-square dan regresi linear berganda
melalui aplikasi SPSS. Hasil dan Kesimpulan, Penelitian ini menunjukkan hasil
analisis uji F menunjukkan bahwa nilai Fhitung (64,341) > Ftabel (3,04) dengan
signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya,
kepatuhan dan pengetahuan perawat berpengaruh secara simultan terhadap
penerapan clinical pathway. Hasil ini menunjukkan pentingnya meningkatkan
pemahaman dan kepatuhan perawat guna mengoptimalkan pelaksanaan clinical
pathway. Saran, disarankan agar pihak rumah sakit meningkatkan sosialisasi
dan pelatihan berkala terkait SOP Clinical Pathway, memperkuat kepatuhan dan
pengetahuan perawat melalui pembinaan berkelanjutan, serta mengoptimalkan
sistem dokumentasi agar pelaksanaan Clinical Pathway berjalan lebih efektif,
konsisten, dan sesuai standar pelayanan rumah sakit.