EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) MENGGUNAKAN METODE CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS, PRODUCT) DI RSIA SITTI KHADIJAH 1 MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR TAHUN 2025

Latar Belakang: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang terintegrasi, efektif, dan efisien. Namun, penerapan SIMRS
sering kali dihadapkan pada berbagai hambatan, termasuk keterbatasan
infrastruktur, kesiapan sumber daya manusia, dan minimnya pelatihan.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan
SIMRS di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar
menggunakan metode evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product).
Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain
studi evaluatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara
mendalam dan observasi. Informan dipilih secara purposive yang terdiri dari
kepala unit terkait, pengguna layanan rawat jalan, dan pasien rawat inap.
Analisis data dilakukan secara tematik sesuai empat komponen model
CIPP. Hasil Penelitian: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada aspek
konteks, SIMRS sudah sesuai dengan visi rumah sakit dan kebutuhan
layanan. Pada aspek input, ditemukan kendala seperti keterbatasan
infrastruktur teknologi dan rendahnya kompetensi SDM. Dari aspek proses,
implementasi SIMRS belum berjalan optimal akibat kurangnya pelatihan
dan kegiatan sosialisasi. Sementara itu, aspek produk menunjukkan bahwa
SIMRS memberikan manfaat dalam percepatan layanan dan peningkatan
akurasi data, namun masih terdapat kendala teknis seperti keterbatasan
perangkat keras dan gangguan jaringan. Kesimpulan: Implementasi
SIMRS di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar secara
umum dinilai cukup baik. Meskipun demikian, perbaikan diperlukan
khususnya pada aspek input dan proses agar sistem dapat berjalan secara
optimal. Saran: Pihak rumah sakit disarankan untuk meningkatkan
kompetensi pengguna melalui pelatihan berkelanjutan, memperbarui
infrastruktur sistem, memperkuat kegiatan sosialisasi, serta melakukan
evaluasi dan pembaruan sistem secara berkala demi mendukung efisiensi
dan kualitas layanan yang berkelanjutan.