UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens (Lour.) Merr) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

Penggunaan obat tradisional yang bersumber dari alam Indonesian telah
dimanfaatkan sebagai obat sejak zaman dulu oleh Masyarakat. Daun
sambung nyawa dari Kab. Jeneponto secara tradisional digunakan untuk
demam, infeksi luka dan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun sambung nyawa
terhadap Staphylococcus aureus. Metode ekstraksi menggunakan metode
maserasi dengan etanol 70%. Uji efektivitas antibakteri menggunakan
metode cakram dengan 5 perlakuan dengan variasi konsentrasi 10%, 15%,
20%, dengan kontrol positif kloramfenikol 0,5% dan kontrol negatif DMSO
10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi daun sambung
nyawa 10% menghasilkan diameter zona hambat 4,18 mm, konsentrasi
15% menghasilkan zona hambat 5,61 mm, sedangkan konsentrasi 20%
menghasilkan zona hambat 6,21 mm. Berdasarkan uji statistik Kruskal
Wallis diperoleh nilai signifikansi 0,020 (p< 0,05) yang menunjukkan adanya
perbedaan antar kelompok kemudian uji lanjut Dunn’s T3 menunjukkan
bahwa perbedaan antar kelompok tidak signifikan secara statistik.
Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa konsentrasi ekstrak etanol
daun sambung nyawa yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus adalah konsentrasi 20% dengan rata-rata
diameter zona hambat 6,21 mm.