UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAUN BAMBU PARRING (Giganthochloa atter (Hassk) Kurz ex Munro) ASAL TOMPOBULU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ABTS

Perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup masyarakat modern berdampak pada meningkatnya konsumsi makanan rendah gizi serta paparan zat kimia sintetis, polusi, dan kebiasaan buruk seperti merokok. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan jumlah radikal bebas dan penurunan produksi antioksidan alami dalam tubuh, yang dapat memicu stres oksidatif dan berbagai penyakit degeneratif. Antioksidan dibutuhkan untuk menetralisir radikal bebas dan menjaga keseimbangan redoks tubuh. Salah satu sumber alami antioksidan adalah daun bambu (Gigantochloa atter), yang mengandung flavonoid, fenol, saponin, serta vitamin dan mineral penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun bambu parring asal Tompobulu, Gowa, menggunakan metode ABTS. Pengujian dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis dan perhitungan nilai IC50 menggunakan aplikasi (aatbio.com). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun bambu memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 4,2608 ppm. Sebagai pembanding, vitamin C menunjukkan nilai IC50 sebesar 0,0364 ppm. Berdasarkan kategori kekuatan antioksidan dengan metode ABTS, nilai tersebut termasuk kategori sangat kuat. Oleh karena itu, ekstrak daun bambu parring berpotensi sebagai sumber antioksidan alami yang dapat dikembangkan lebih lanjut dalam bidang kesehatan dan industri farmasi.
Kata kunci: Antioksidan, ABTS, Daun Bambu Giganthochloa atter, IC₅₀, Radikal Bebas