STUDI FITOKIMIA DAN ANALISIS KOMPONEN KIMIA FRAKSI N-HEKSAN EKSTRAK DAUN BAMBU ATER (Gigantochloa atter (Hassk) Kurz ex Munro) ASAL TOMPOBULU KABUPATEN GOWA

Bambu ater (Gigantochloa atter (Hassk) Kurz ex Munro) merupakan salah satu jenis bambu yang banyak ditemukan di daerah Tompobulu, Kabupaten Gowa, dan diketahui memiliki potensi kandungan senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan uji fitokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kandungan senyawa metabolit sekunder dalam ekstrak n-heksan daun bambu ater (Gigantochloa atter (Hassk) Kurz ex Munro) melalui uji fitokimia serta analisis komponen kimia menggunakan metode Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut n-heksan, sedangkan analisis komponen kimia dilakukan dengan metode GC-MS. Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya senyawa flavonoid, alkaloid (positif pada reagen Dragendorff dan Wagner, negatif pada Mayer), steroid, terpenoid, dan tanin, sedangkan senyawa saponin tidak terdeteksi. Analisis GC-MS terhadap ekstrak n-heksan daun bambu ater (Gigantochloa atter (Hassk) Kurz ex Munro) menunjukkan adanya 156 senyawa kimia yang terdeteksi, yang diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan utama, yaitu terpenoid, alkaloid, flavonoid, steroid, dan tanin. Beberapa senyawa yang teridentifikasi diketahui memiliki aktivitas farmakologis seperti antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, dan antikanker. Dengan demikian, ekstrak n-heksan daun bambu ater (Gigantochloa atter (Hassk) Kurz ex Munro) berpotensi sebagai sumber senyawa bioaktif untuk pengembangan produk berbasis fitokimia.
Kata kunci: Bambu ater (Gigantochloa atter (Hassk) Kurz ex Munro), n-heksan fitokimia, GC-MS