HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMPANG KEL. PAMPANG KEC. PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR

Latar Belakang: Penuaan merupakan proses alami yang mengakibatkan
penurunan dalam aspek fisik dan mental seseorang. Penurunan ini memaksa
lansia untuk beradaptasi, yang dapat menghasilkan perubahan psikologis dalam
aktivitas fisik, interaksi sosial, dan kegiatan pribadi. Pola makan dan aktivitas fisik
yang tidak teratur dapat berkontribusi terhadap hipertensi. Berdasarkan Data
Dinas Kesehatan Kota Makassar Tahun 2024 tercatat sebanyak 7.167 orang
penderita hipertensi hingga bulan maret akhir. Tujuan: Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik terhadap
kejadian hipertensi pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 100
lansia yang dipilih melalui purposive sampling. Instrumen yang digunakan
meliputi spigmomanometer dan manset untuk mengukur tekanan darah, serta
kuesioner untuk mengevaluasi pola makan dan aktivitas fisik. Hasil: Ada
hubungan antara pola makan terhadap kejadian hipertensi pada lansia dengan
nilai p-value 0,004. Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian
hipertensi pada lansia dengan nilai p-value 0,153. Kesimpulan: Pola makan
yang buruk memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi pada
lansia, sedangkan aktivitas fisik yang minim tidak menunjukkan hubungan yang
sama. Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk menjaga pola makan yang baik
dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.