UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI EKSTRAK METANOL BATANG SERAI MERAH (Cymbopogon nardus L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH

Tanaman herbal telah lama digunakan sebagai alternatif pengobatan tradisional di Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai sumber senyawa bioaktif adalah serai merah (Cymbopogon nardus L) yang diketahui mengandung
flavonoid, polifenol, alkaloid, dan minyak atsiri. Senyawa flavonoid yang terkandung, seperti flavon, flavanon, isoflavon, antosianin, dan leukoantosianidin, berperan sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan nilai IC₅₀ dari fraksi nheksan dan n-butanol ekstrak batang serai merah asal Kabupaten Wakatobi. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol, diikuti dengan ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut n-heksan dan n-butanol. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan
metode DPPH dengan konsentrasi 50, 100 dan 150 ppm masing-masing fraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC₅₀ pada fraksi n-heksan adalah 3,458 ppm, fraksi n-butanol sebesar 0,658 ppm, dan vitamin C sebagai kontrol positif memiliki nilai IC₅₀ sebesar 0,585 ppm. Berdasarkan
hasil tersebut, fraksi n-butanol menunjukkan aktivitas antioksidan yang paling tinggi mendekati vitamin C.
Kata kunci: Cymbopogon nardus L., antioksidan, DPPH, IC₅₀, fraksinasi