HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN KEMAMPUAN MENGONTROL CEMAS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA

Latar belakang, Gagal Ginjal Kronik merupakan masalah kesehatan global
dengan prevalensi dan mortalitas yang tinggi, yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal secara progresif hingga kehilangan fungsinya.
Penyakit ini menyebabkan perubahan status kesehatan dan mempengaruhi
kualitas hidup pasien. Berdasarkan data dari World Health Organization
(2020), sekitar 10% populasi global menderita ginjal kronik, dengan 1,5 juta
pasien menjalani hemodialisis. Di Indonesia, prevalensi gagal ginjal kronik
pada 2018 tercatat sebesar 0,38%. Proses hemodialisis yang berlangsung
4-5 jam sering menyebabkan kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik,
sehingga memerlukan mekanisme koping yang efektif. Tujuan penelitian,
menganalisis hubungan mekanisme koping dengan kemampuan
mengontrol cemas pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
Metode, penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasi
dengan dua variable. Metode pendekatan cross-sectional. Teknik
pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik non probability
dengan jenis total sampling berjumlah 39 sampel dilingkungan RS TK II
Pelamonia Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme
koping adaptif berhubungan signifikan dengan kemampuan pasien dalam
mengontrol kecemasan pada skala ringan dan sedang sementara koping
maladaptif berkaitan dengan kecemasan yang berat. Kesimpulan, semakin
baik mekanisme koping pasien hemodiaisa maka mekanisme koping
adaptif dapat mengontrol cemas pada skala cemas ringan dan cemas
sedang adapun koping maladaptif dapat mempengaruhi kemampuan
mengontrol cemas pasien dan berada diskala cemas berat.