HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN SOSIAL PADA MAHASISWI DI PRODI S1 KEBIDANAN INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA MAKASSAR

Latar Belakang: Penggunaan media sosial yang berlebihan telah
dikaitkandengan berbagai masalah psikologis, termasuk kecemasan
sosial. Mahasiswa, khususnya mahasiswi, cenderung memiliki intensitas
penggunaan media sosial yang tinggi, yang berpotensi memengaruhi
interaksi sosial mereka. Penggunaan media sosial yang semakin
meningkat secara global, termasuk di Indonesia, telah dikaitkan dengan
berbagai dampak psikologis,salah satunya kecemasan sosial. Kecemasan
sosial dapat memengaruhi interaksi sosial, menghambat komunikasi, dan
menurunkan kualitas hidup individu. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara penggunaan media sosial dengan tingkat
kecemasan sosial pada mahasiswi S1 Kebidanan di Institut Ilmu
Kesehatan Pelamonia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan desain deskriptif analitik dan pendekatan cross
sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
dengan jumlah sampel sebanyak 86 responden. Pengumpulan data
dilakukan melalui kuesioner yang mengukur tingkat penggunaan media
sosial dan kecemasan sosial. Analisis data menggunakan uji chi-square
dengan
tingkat
signifikansi 5% (a 0,05).
Hasil:Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa mayoritas responden dengan penggunaan media
sosial tinggi memiliki tingkat kecemasan sosial yang tinggi, yaitu sebanyak
83 responden (96,5%). Sementara itu, responden dengan penggunaan
media sosial rendah dan kecemasan sosial rendah hanya sebanyak 3
responden (3,5%). Uji statistik menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000
(p<0,05), yang berarti terdapat hubungan signifikan antara penggunaan
media sosial dan tingkat kecemasan sosial pada mahasiswi. Kesimpulan:
Penggunaan media sosial yang tinggi berhubungan dengan peningkatan
kecemasan sosial pada mahasiswi. Oleh karena itu, perlu adanya
kesadaran dan pengelolaan penggunaan media sosial yang lebih bijak
untuk mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan mental.