GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR PIL ORAL KOMBINASI TENTANG KANKER PAYUDARA DAN SADARI DALAM MENGHADAPI PERSIAPAN SITUASI PRA-KRISIS KESEHATAN DI PKM JUMPANDANG BARU

Latar belakang: Pil kontrasepsi oral kombinasi merupakan metode
keluarga berencana yang banyak digunakan karena efektivitasnya. Namun,
penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) penting untuk deteksi dini, tetapi
masih jarang dilakukan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan tingkat pengetahuan akseptor pil KB kombinasi tentang
kanker payudara dan SADARI dalam menghadapi situasi pra-krisis
kesehatan.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 57 akseptor dipilih secara
purposive sampling di Puskesmas Jumpandang Baru, Makassar. Data
dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara deskriptif. Hasil:
penelitian menunjukkan bahwa 47,4% responden memiliki pengetahuan
rendah tentang pil oral kombinasi, 61,4% memiliki pengetahuan rendah
tentang kanker payudara, dan 57,9% tidak pernah melakukan SADARI.
Temuan ini menunjukkan bahwa masih rendahnya pemahaman dan
perilaku deteksi dini.
Kesimpulan: penelitian ini menegaskan perlunya peningkatan edukasi
terkait deteksi dini kanker payudara dan pentingnya SADARI untuk
kesiapsiagaan kesehatan. Saran: Disarankan agar puskesmas dan tenaga
kesehatan memberikan sosialisasi lebih intensif kepada akseptor KB
mengenai deteksi dini kanker payudara dan SADARI.