EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI FRAKSI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan tanaman herbal yang
mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin
yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi efektivitas antibakteri fraksi ekstrak etanol daun belimbing
wuluh terhadap Staphylococcus aureus. Ekstraksi dilakukan dengan
metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, kemudian difraksinasi
menggunakan pelarut n-Heksana dan n-Butanol. Uji aktivitas antibakteri
dilakukan melalui metode difusi cakram pada konsentrasi 10%, sedangkan
uji efektivitas dilakukan pada konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% dari fraksi
paling aktif. Hasil menunjukkan bahwa fraksi n-Butanol menghasilkan zona
hambat terbesar ±3 mm, dibandingkan fraksi n-Heksana ±2,1 mm,
meskipun keduanya masih tergolong dalam aktivitas antibakteri lemah.
Zona hambat fraksi n-Butanol meningkat seiring konsentrasi: ±1,6 mm
(2,5%), ±2,43 mm (5%), dan ±3,63 mm (10%). Sebagai pembanding,
kloramfenikol menghasilkan zona hambat sebesar ±12,27 mm (kategori
kuat). Uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan signifikan antara
perlakuan (p<0,005) yaitu 0,015, dan Hasil uji Mann-Whitney Test adanya
perbedaan yang signifikan (p < 0,05) antara beberapa kelompok perlakuan.
Menunjukkan bahwa fraksi n-Butanol potensi sebagai antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus.