ANALISIS PERBANDINGAN KANDUNGAN KADAR SIANIDA PADA UBI JALAR (Ipomoea batatas L) MENTAH, REBUS DAN GORENG YANG BERASAL DARI DESA PARINDING TORAJA UTARA

Ubi jalar adalah salah satu tumbuhan yang dapat di jadikan bahan pangan sebagai sumber karbohidrat non beras untuk mendukung keberlangsungan hidup manusia. Ubi jalar juga banyak mengandung manfaat antara lain provitamin A dan vitamin C, selain itu ubi jalar juga memiliki harga yang relatif murah serta mempunyai rasa manis pada umbi yang biasanya di jadikan sebagai cemilan oleh masyarakat. Akan tetapi dari banyaknya manfaat dari ubi jalar tentu saja ada kekurangan dari ubi ini salah satunya yaitu terdapat kandungan CN atau sianida. Sianida sendiri adalah zat kimia yang berbahaya apabila terdapat pada makanan dalam jumlah yang tidak sedikit. Sianida dapat membahayakan jantung dan otak sebab kedua organ tersebut menggunakan oksigen sangat banyak yang mana dapat terhambat suplainya bila terpapar sianida. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya kandungan sianida pada ubi jalar yang ada di desa parinding. Metode yang digunakan yaitu spektrofotometri UV Vis. Hasil penelitian pada sampel 24011313 = 0,016 μg/g, 24011314 = 0,012 μg/g, 24011315 = 0,012 μg/g. Dapat disimpulkan bahwa kandungan sianida pada ubi jalar dari desa parinding memenuhi syarat menurut perka BPOM No. 22 tahun 2016 batas maksimum sianida di dalam tubuh yaitu maksimum 50 mg/kg
Kata kunci : ubi jalar; sianida (CN); spektrofotometri UV Vis.