PENETAPAN KADAR ALKALOID EKSTRAK DAUN BAMBU ATER (Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz ex Munro) ASAL TOMPOBULU KABUPATEN GOWA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Tumbuhan bambu adalah salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional, dipercaya dapat menurunkan kolesterol, menyembuhkan penyakit kuning, bengkak, batuk berdahak, demam, dan memiliki efek antimalaria. Daun bambu menyimpan banyak senyawa kimia, seperti alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, terpenoid, dan polifenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar alkaloid yang terdapat pada ekstrak daun bambu ater (Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz ex Munro) dengan ekstraksi maserasi bertingkat menggunakan 4 gradian pelarut, dari pelarut yang non polar ke polar. Maserasi bertingkat bertujuan untuk mengekstrak keseluruhan senyawa dalam sampel berdasarkan polaritas pelarut yang digunakan secara bertahap. Penelitian ini menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Penentuan kadar alkaloid total dilakukan dengan cara mengambil sampel sebanyak 2 mL. Ditambahkan sebanyak 2 mL buffer fosfat pH 4,7, sebanyak 2 mL larutan bromocresol green (BCG), dan ditambahkan 3 mL kloroform kemudian divortex. Hasilnya ditambahkan kloroform sampai 10 mL. Kemudian diukur absorbansi pada panjang gelombang maksimum kafein. Hasil perhitungan kadar alkaloid menggunakan persamaan regresi linear untuk masing-masing ekstrak yaitu ekstrak n-heksan 13,2726%, etil asetat 21,5621%, metanol 20,2989%, dan filtrat aquades 5,6936%.
Kata Kunci: Alkaloid, Bambu Ater, Spektrofotometri UV-Vis