STANDARISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) ASAL KABUPATEN GOWA

Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) dipercaya dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus penyebab infeksi pada kulit dan
sebagai antioksidan. Masyarakat di Kabupaten Gowa umumnya memanfaatkan
daun jambu mete sebagai pengobatan diabetes mellitus, radang mulut, luka bakar,
pegal linu, infeksi kulit seperti jerawat dan bisul. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kualitas mutu bahan baku dari daun jambu mete (Anacardium
occidentale L.) asal Kabupaten Gowa menggunakan standar parameter spesifik
(Simplisia: kadar sari larut air, sari larut etanol) dan non spesifik (Simplisia: susut
pengeringan, kadar abu total dan kadar abu tidak larut asam; Ekstrak: kadar air,
kadar abu total dan kadar abu tidak larut asam) yang telah ditetapkan dalam
Farmakope Herbal Indonesia Edisi II Tahun 2017. Metode ekstraksi pada
penelitian ini menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Hasil
analisa menunjukkan data rendemen sebesar 21,2%, pada uji parameter spesifik
dan non spesifik simplisia untuk kadar sari larut air 13,46%, sari larut etanol
18,23%, susut pengeringan 9,93%, abu total 3,03%, abu tidak larut asam 0,71%
dan pada uji parameter non spesifik ekstrak untuk kadar air 18,26%, abu total
0,89%, abu tidak larut asam 0,39%. Dapat disimpulkan bahwa simplisia dan
ekstrak daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) asal Kabupaten Gowa
memenuhi standar dengan kualitas yang baik berdasarkan persyaratan
Farmakope Herbal Indonesia Edisi II Tahun 2017.