ANALISIS KADAR LOGAM BERAT PADA AIR MINUM ISI ULANG YANG BERADA DI KABUPATEN SOPPENG MENGGUNAKAN METODE ICP-MS

Logam berat adalah unsur alami di tanah yang bersifat tidak dapat terurai
dan dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui air, makanan, maupun udara.
Jika melebihi ambang batas, logam berat dapat membahayakan kesehatan.
Berdasarkan Permenkes No. 2 Tahun 2023, ambang batas logam berat dalam
air minum Pb 0,005 mg/L, As 0,01 mg/L, Fe 0,2 mg/L, Cu 2 mg/L, dan Cr 0,01
mg/L. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan logam berat dalam
air minum isi ulang di Kabupaten Soppeng serta mengukur kadar menggunakan
metode Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sampel di Kecamatan Lilirilau, kadar logam Fe
dan Cr tidak aman, dengan nilai Fe 4,9613 mg/L dan Cr 0,3279 mg/L. Di
Kecamatan Lalabata, kadar logam tidak aman adalah Fe 1,6815 mg/L dan Cr
0,0684 mg/L, yang keduanya melebihi ambang batas. Sementara itu, di
Kecamatan Marioriwawo, kadar Fe dan Cr tidak aman, Fe 1,4893 mg/L dan Cr
0,0696 mg/L. Meskipun, Kecamatan Marioriawa menunjukkan kadar logam yang
lebih rendah, yaitu Fe 0,3958 mg/L dan Cr 0,0114 mg/L, namun masih berada di
atas batas aman yang ditentukan. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sampel D, yang berasal dari Kecamatan Marioriawa (Utara), paling aman
karena memiliki kadar Fe dan Cr lebih rendah dibandingkan dari 4 sampel
tersebut.