Penerapan Teknik Relaksasi Napas Dalam Dan Guided Imagery Dalam Pemenuhan Kebutuhan Kenyamanan (Nyeri) Pada Pasien Post Operasi Fraktur Tibia Dextra

Latar Belakang. Fraktur merupakan terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang biasanya disebabkan karena rudapaksa, penatalaksanaan fraktur dapat dilakukan secara konservatif maupun inovatif. Tindakan mandiri yang dapat dilakukan untuk mengatasi skala nyeri yaitu dengan teknik relaksasi napas dalam dan guided imagery teknik yang dapat diterapkan pada pasien post operasi fraktur untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien. Tujuan, Untuk mengetahui gambaran Penerapan Teknik Relaksasi Napas Dalam Dan Guided Imagery Dalam Pemenuhan Kebutuhan Kenyamanan (Nyeri) Pada Pasien Post Operasi Fraktur Tibia Dextra Metode, penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Menggunakan sebanyak 2 partisipan yang post operasi fraktur tibia dextra dilakukan diruang perawatan rajawali RS Bhayangkara Makassar pada tanggal 19 Juni 2024 sampai dengan 26 Juni 2024. Hasil, Berdasarkan analisa data dan pengkajian didapatkan pada diagnosis keperawatan pada partisipan 1 dan partisipan 2 yaitu nyeri akut, adapun tindakan keperawatan yaitu manajemen nyeri dengan pemberian penerapan teknik relaksasi napas dalam dan guided imagery yang dilakukan selama 3 hari dengan waktu 10 menit tiap penerapan ini dapat membantu pasien menurunkan skala nyeri. Kesimpulan, Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RS Bhayangkara Makassar maka dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi napas dalam dan guided imagery dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur tibia dextra yang telah diberikan intervensi secara individu.