PENERAPAN KOMBINASI MOBILISASI DINI DAN TWRAPI ZIKIR TERHADAP KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN PADA PASIEN POST APENDIKTOMI

Latar belakang. Apendiktomi merupakan inflamasi akut pada apendiks dan merupakan penyakit paling aman untuk bedah abdomen darurat. Abdomen setelah obstruksi apendiksi apendiks pada feses atau yerpuntirnya apendiks atau pembulu darah. Apendiks merupakan peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbilikus cacing (apendiks) usus buntu sebenarnya adalah sekum (caecesudah). Infeksi ini mengakibatkan peradangan akut sehingga memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang umum berbahaya. Apendiktomi merupakan pengangkatan terhadap apendiks yang terimplamasi dengan prosedur pembedahan dapat menyebapkan yeri. Rasa nyeri luka insisi timbul akibat ujung-ujung saraf bebas mengalami kerusakan yang menyebapkan ketidak nyamanan pada pasien
Tujuan. Tindakan untuk meberikankenyamanan pada pasien selama atatunya yaitu dengan mobilisasi dini dan terapi zikir tujuan penerapan ini untuk mengetahui skala nyeri sebelum dan sesuda dilakukan pada penelitian ini adalah metode. Metode yang di lakukan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan metode kasus
Hasil. Penerapan ini di lakukan sekali sehari dengan waktu kurang lebih 45 menit selama 3 hari. Responden yang di gunakan yaitu pasien post operasi apendiktomi. Hasil penerapan menunjjukan skor skala nyeri sebelum 4 dan 5, setelah di lakukan turun menjadi 1 dan 2.
Kesimpulan. Penerapan mobilisasi dini dapat menurunkan skor skala nyeri pasien post operasi apendiktomi. Bagi pasien post operasi di harapkan dapat melakukan mobilisasi dini dan terapi zikir 6 sampai 8 jam setelah di lakukan operasi agar dapat menurunkan nyeri post operasi dan terhindar dari komplikasi karna tira baring